WHAT'S NEW?
Loading...

Puisi Luka

PUISI – PUISI LUKA
v                lalu nyeri terasa
pada gumpalan awan awan jingga di ufuk senja
torehan luka yang membungkam rasa
tentang cinta yang terbuang siasia……..

v                pada apa harus kularutkan segala rasa?
Sementara senja yang biasanya kunikmati kini bukan lagi arena tempatku bercengkrama
Dan luka memprandakan asa yang tersisa…………….

v                Sengaja kulinangkan air mata
Di senja yang di dalamnya pelangi mengurai warna
Walau sesungguhnya nyeri luka mengaburkan warna yang ada……

v                Desir cemara menemani senja yang bilur oleh luka
Dan aku berdiri termangu menikmatinya
Meski luka meraja………
v                Terbata bata aku mengeja nama
Yang dulu pernah ada
Walau akhirnya semua sirna
Dan kini tinggallah luka…………..

v                Jingga bertahta di dinginnya senja
Seuntai doa kurapalkan untuk memujanya
Akulah pecinta senja
Walau luka mendera, aku menikmatinya…………..

v                Sayang,……………
Di senja aku melihat bayangbayang
Cinta kita seakan tertayang
Meski kini semua hanya dalam kenang




v                Di pantai luka aku selalu ada
Menyimak senja yang bertutur cerita
Tentang dukanya cinta
Yang kini terabai lara

v                Angin berkesiur di senja yang uzur
Mengirimkan setumpuk daun yang gugur
Gambaran lukaku dalam diam yang terkubur

v                hujan mengingatkan aku
tentang silam masa lalu
di mana kenangan cinta itu
menorehkan luka yang membiru

v                rerintik tetes hujan itu….
Adalah selembar kenangan bagiku
Juga seribu lukaluka beku
Yang tertulis abadi di hatiku…
v                Hujan, kenangan, dan luka
Rangkaian peristiwa
Tentang cinta yang dulu pernah begitu merona
Walau akhirnya luka memporandakan altar kita

v                Dalam hujan, irama luka terasa begitu menggema
Dan segala asa yang dulu pernah ada,
Mendadak sirna….
Seiring kenangan yang mungkin lapuk dimakan usia

v                Hujan yang menempias di sudut jendela
Melukiskan indah kenangan kita
Dan guratnya terasa semakin nyata
Meski semua kini menyuguhkan luka…..




v                Pada bulir bulir hujan yang menggigilkan hatiku
Aku menatap sayu pada tiaptiap rinai yang turun melaju
Ah, kenangan itu……..
Kini seperti memenjarakan aku
Dalam genang luka yang menghimpitku

v                Dan, hujan selalu begitu
Melemparkan aku dengan sejuta kenanganku
Tentang masa lalu yang masih saja lekat di anganku
Tentangmu yang kini entah tak aku tahu….

v                Hujan ini, kekasihku………
Adalah jembatan menuju silam tentangmu
Juga tentang luka yang membuat hati ini kelu
Juga tentangmu, yang kini tinggalkan aku……………..



v                Ada gigil pagi yang terselimuti hujan yang setia menemani
Juga tingkap hati yang terasa kian sepi…..
Pada hujan yang riuh bernyanyi….
Kusampaikan rinduku….
Semoga saja bisa terobati

v                Pada dingin hujan
Kutumpahkan segala perasaan
Rindu yang berkejaran………….
Luka yang berkelindan……………
Dan semua tentangmu, yang masih lekat dalam ingatan

v    Dan, betapa hujan menerjemahkan kenangan kita
Bagai cerita cinta yang penuh luka……….
Pada gigil luka yang meraja
Aku terdiam lara
Membebat rindu dengan serpih mimpi yang tak lagi ingin kunikmati
v    Dan tetes air hujan pagi ini, kekasih
Adalah nyanyian lukaku ketika kau pergi dari altar rindu, di musim lalu….

v    Jika sekiranya di senja ini aku tak ada di ufuk sana
Mungkin di senja berikutnya kita masih bisa menyatukan mimpi kita
Walau segores luka menyertainya

v    Di bentang sunyi semesata
Lantang kueja setiap makna
Tentang luka yang membiru nyata
Atas nama cinta……………

v    Duhai senja…..
Beri ku warna. Jingga….. atau apa saja
Agar luka tak membuatku lara. Tentu saja!


v    Dan di selubung malam, rapuhku menyulam mimpi mimpi tak pasti
Tentang riuh rindu yang bergerak merrupa angina
Menghempas lepas, dan asa iu kandas
Dalam linang luka yang terrtindas

v    Apakah gurat rupa wajahmu hanya fatamorgana yang menipu?
Dan gigil rinduku bekukan malam hingga kejora tak mampu lagi bercahaya…. Dan hanya tersisa,luka……..

v    Dan malam bentangkan sayapnya, di mana aku ingin luruh dalam senyapnya.
Agar nyeri luka ini mereda

v    Senja, adalah harum nafasmua ketika lantun doa doa mengobati keeping hatiku yang terdera lara dan menggurat luka nganga

v    Senja menguntai warna dalam dimensi semesta.
Di antara remah mimpi yang tersisa, kaulah muara segala luka
Apakah kau merasa????

v    Dan luka  seakan mengalir ke muara ketika gelap malam menaungi semesta
Tanpa kata, kueja namamu dalam diam yang kelam
Dan malam menggurat luka pada dinding dinding semesta
Tanpa kata, kau toreh dusta pada hati yang teraniaya

v    Senja larut dalam dimensi warna antara jingga, biru, dan nila
Menyamarkan rasa yang mengharubiru kenangan luka
Kujamah rindu yang bergelora.
Mewarnai semesta. Berkelebatan mengurai segala kenang yang terentang di lini masa. Suatu ketika….

v    Seakan luka yang meriuhkan jelaga malam, pada akhirnya duka tertayang pada remah fatamorgana yang melebur indah pijar aura. Kau.
Selaksa tahta maya yang mengoyak tabir damba dalam pekat semesta

v    Pada akhirnya hanya jeda yang mampu mentasbihkan suara suara
Karena cinta ternyata hanya segores luka nganga di rahim semesta

v    Senja ini aku kehilangan kata
Ketika gullita hadir tiba tiba membungkam lara yang luka
Tak tersisa keeping damba yang dulu sempat membuncahkan rasa

v    Di ujung gulita, malamku seakan rebah dalam luka
Menata pinta yang berbaur dalam doa dan berbalut air mata.
Pada pendar berjuta bintang, kutitipka pijar asa.
Bukankah semesta telah menorehkan takdirnya ketika Tuhan menasbihkan cerita tentang kita?

v    Seperti tak kuasa,senja mengelam dalam rejam kesendirian
Bertahtakan sepi harap yang kembali menguarkan aroma luka pada detak detak waktu yang seperti membatu. Pilu mengoyak kelu dalam serapah yang memapah gundah

v    Desember. Masih saja menyajikan. Bulir bulir hujan yang melesapkan kenangan. Juga rinai yang memburaikan serpihan asa yang berjatuhan. Di antara jarak yangmemisahkan. Antara aku, kau, dan kenangan.
Bukankah Desember akan selalu ada, meski genang rindu mungkin tlah mengeringa karena muara tak lagi mampu menampung luka?
Luka dan kepedihan.
Merangkum nyata dalam jejak kusam yang tertatih menimang damba akan indahmu yang kian samar tenggelam dalam tempias senja yang diam termangu menyajikan perih yang tak kuasa kusapih



v    Menyadari jejakmu yang kian menjauh, dalam doa tak pernah berhenti kupinta.
Semoga adamu kan mewujud dalam bingkai nyata, sempurna…
Aku letih mengemas luka yang terbentuk dari remah bayangmu. Semu………

v    Senja…
Ada kelam yang menikam. Perlahan. Dalam diam. Juga kenangan. Timbul silam bergantian. Dan perlahan, malam mengatupkan impian. Tentang luka yang dalam. Juga harapan yang tertanam.
Sementara kita…..
Pelan pelan melangkah memilah jalan

v    Hujan yang melukis bianglala senja seakan hamparan sejuta cerita tentang indahnya warna yang  berbaur dengan senyapnya luka pada mata mata yang menatap hampa.
Denting denting suara yang menerpa lemahnya raga, tak lagi mampu aku bahasakan dengan kata meski sebetulnya sederhana saja. Maafkan…
v    Kembali kenangan purba mengais luka.
Tentang ribuan cerita yang menuai bilur bilur indah senjakala.
Dan hanya ada tanya tentang kisah kita,,,,,
Mengapa???

v    Pada kesumat yang melumat habis segala siasat, kucabik luka bisu yang selama ini menempatkanmu pada altar rindu. Biar saja semua yang pernah kutata menjadi untai kata penuh makna, kini berai menenggelamkan segala jejak bayangmu pada gulita malam malamku yang tak lagi beraroma rindu.
Kudamparkan segala bahtera pada retaknya dermaga 

v    Senja menua.
Membiaskan berjuta tarian rindu yang seakan enggan berlalu.
Masihkah kau ingat segala kenang yang sebenarnya enggan kubuang?
Mengais serpih asa di antara reruntuhan luka, seakan merengkuh mimpi untuk membelaimu, lagi………..

v    Pada titik ini.
Dalam sunyi yang tak lagi menorehkan pelangi, tersaji nyata luka luka yang hampir terlupa.
Dan kini, sapamu pergi berlalu semenjak arena rindu ini menyajikan hampa yang sia sia

v    Apakah malam? Dialah senyap yang berbalut kelam yang menenangkan.
Pada setiap jiwa yang luka, dia menyapa. Menuturkan cerita. Tentang mimpi mimpi indah suatu masa. Di mana segala luka menemukan muara. Lalu, kamu di mana, cinta???

1 komentar: Leave Your Comments

  1. INGIN CEPAT JADI JUTAWAN YUK MARI GABUNG SEKARANG JUGA

    KharismaPokerMenjadiSitusBandarQOnlineTerprcayaIndonesia
    Promo yang diberikan :
    Minimal DP dan WD Rp. 20.000.
    Support bank lokal : BCA, BNI, BRI, MANDIRI, dan DANAMON.
    Bisa dimainkan di iPhone, Android, PC / Laptop.
    Online 24 jam setiap hari meskipun hari libur nasional.
    Link Alternatif Kharismapoker :
    www.khpk288.net
    www.kharismapkr.com
    www.kharismaqiu.com
    CS nya yang ramah , siap melayanani anda 24 jam
    Bonus REFERRAL 20% setiap minggunya (seumur hidup)
    Bonus CASHBACK 0.3- 0,5% setiap hari
    Contact resmi kharismaPoker :

    Telp :+85588278896
    BBM;dc7cdd80
    WA: +85588278896

    BalasHapus